Arsip

Posts Tagged ‘Rolling Stones’

Ditegur Mick Jagger, Ronnie Wood Minta Maaf Kepada The Rolling Stones

Mick Jagger, Keith Richards, Ronnie Wood and C...

Mick Jagger, Keith Richards, Ronnie Wood and Charlie Watts :montage/crop of 4 pictures - File:Jagger-early Stones.jpg, File:KeithR2.JPG, File:Ron-Wood in CA.jpg and File:Charlie Watts Hannover 19-07-2006.jpg (Photo credit: Wikipedia)

Gitaris grup rock legendaris Inggris, The Rolling Stones, Ronnie Wood akhirnya meminta maaf kepada rekan-rekan sebandnya setelah mengeluarkan pernyataan bandnya akan segera mulai merekam materi-materi baru pada bulan ini.

Pernyataan itu keluar dari mulut Ronnie dalam sebuah sesi wawancara dengan Mirror Senin (9/4) pekan lalu. Kala itu gitaris yang pernah tergabung dalam grup Faces bersama Rod Steward ini membeberkan bahwa ia dan ketiga personil The Rolling Stones lainnya akan masuk ke studio untuk mulai mempersiapkan dan merekam materi baru mereka.

Entah karena jarang bertemu dan kurang berkomunikasi, Mick Jagger pun lantas mempertanyakan pernyataan Ronnie dengan langsung menghubungi gitarisnya itu dan mengonfirmasikan hal yang baru saja ia nyatakan.

“Saya ditelepon Mick Jagger, dia bertanya, ‘Apa-apaan ini?! Kami belum tahu apa-apa!’ dan saya jawab, ’kamu tahu kan media seperti apa. Saya hanya menyatakan pandangan pribadi, saya ingin sekali segera masuk studio. Lalu mereka mengutip itu semua dengan salah,” ungkap Ronnie pada Billboard.

Meskipun menyangkal itu adalah kesalahan media, Ronnie pun pada akhirnya tetap meminta maaf kepada rekan-rekan sebandnya atas pernyataannya pekan lalu tersebut.

“Saya harus membuat sebuah permintaan maaf personal kepada rekan-rekan band saya. Saya tidak bermaksud mengatakan hal-hal yang tidak sejalan,” ujar sang gitaris.

Rolling Stones Pikir-pikir untuk Kembali Tur

Februari 23, 2012 Tinggalkan komentar
English: Mick Jagger, Keith Richards, Ronnie W...

Image via Wikipedia

Setelah sekian lama personelnya sibuk masing-masing, band legendaris Rolling Stones kembali ke studio. Mereka pun mulai pikir-pikir untuk menggelar tur.

Tur terakhir yang dilakukan Rolling Stones adalah ‘A Bigger Bang‘ yang berlangsung pada 2005 hingga 2007 silam. Jika tur jadi digelar, itu akan sekalian memperingati 50 tahun eksistensi Rolling Stones di dunia musik.

Sang gitaris Ronnie Wood mengungkapkan, para sahabatnya yaitu Charlie Watts (drum), Sir Mick Jagger (vokal) dan Keith Richard (gitar) telah mengesampingkan ego mereka untuk kembali bersama. Mereka meletakkan segala perbedaan untuk berkarya bersama di studio dan telah membicarakan soal tur.

“Kami masih membicarakannya. Dan saya tak tahu, setiap minggu ada kemajuan baru. Dasarnya, membuat mereka merasa nyaman satu sama lain karena kami sudah jalan masing-masing, ini hanya masalah melepas semua dan bersatu sebagai tim,” ujar Ronnie dilansir Female First, Rabu (22/2/2012).

Rolling Stones sudah mulai masuk studio sejak Natal lalu. Mereka merancang album ke-30 mereka, kelanjutan dari album ‘A Bigger Bang’ yang dirilis di bawah Virgin Records pada 5 September 2005.

Mick Jagger Perintahkan Maroon 5 Mengedit Ulang Video ‘Moves Like Jagger’

September 23, 2011 Tinggalkan komentar
Mick Jagger - The Rolling Stones live at San S...

Image via Wikipedia

Mick Jagger telah meminta Maroon 5 untuk mengedit video klip “Moves Like Jagger” karena menurutnya terlalu banyak sosok dirinya di klip tersebut, demikian menurut Yahoo! News.

Single tersebut telah menjadi hit di Amerika Serikat, bernuansa elektro pop yang diciptakan salah satunya sebagai penghormatan bagi penyanyi legendaris The Rolling Stones tersebut.

Walaupun ia menyukai pula single tersebut, Jagger mengatakan kepada surat kabar Inggris The Times, bahwa ia tidak terkesan saat melihat video klipnya untuk pertama kali.

” Anehnya, ‘Moves Like Jagger’ sangat mudah untuk diingat. Saya bisa menyanyikan single tersebut apabila kalian mau, saya tahu tentang semua ini. Ini bukan sebuah kejutan, single tentang saya ini. Saya kenal Maroon 5, saya kenal Christina, saya kenal sutradaranya dan mereka selalu mengirim hasil edit video dengan gambar saya di dalamnya. Tetapi, terlalu banyak porsi diri saya di klip versi awal, ini membuat saya berpikir, ‘anggota band yang lain dimana?’ jadi saya sempat meminta mereka mengedit bagian-bagian yang menampakkan saya,” ujar Jagger kepada The Times.

Jagger pun memberitahukan bahwa ia sempat diminta tampil bersama Maroon 5 di video klip tersebut, tetapi ia menolak karena merasa aneh menyanyikan lagu tentang dirinya sendiri.

“Maroon 5 mengajak saya untuk tampil bersama mereka. Apa yang seharusnya saya lakukan? Menyanyi tentang diri saya sendiri? Saya pikir saya tidak usah ada di video klip tersebut,” tukas Jagger mantap.

Mick Jagger: No Keith Richards Please

September 19, 2011 Tinggalkan komentar
Mick Jagger and Keith Richards in 1972 tour at...

Image via Wikipedia

Sepertinya perseteruan antara Mick Jagger dan Keith Richards masih belum berakhir. Mick Jagger sepertinya masih sakit hati gara-gara komentar Keith Richards dalam biografinya yang berjudul LIFE. Sayangnya gara-gara pertikaian ini juga acara ulang tahun The Rolling Stones terancam gagal. Mick tak mau berada di tempat yang sama dengan Keith.

Kalau semula kabar yang beredar menyebutkan The Rolling Stones akan menggelar serangkaian konser untuk memperingati ulang tahun ke-50 mereka, sekarang rencana itu pupus sudah. Sebagai gantinya, Mick Jagger mengusulkan menggelar acara di Marquee Club di London, tempat The Rolling Stones menggelar pementasan perdana mereka 50 tahun silam.

“Maybe we could go back to the Marquee,” ujar Mick Jagger seperti dikutip dari Contact Music. “Sepertinya ide yang bagus – tapi pastinya Keith tidak boleh datang,” lanjut Mick lagi. Mick Jagger tak keberatan Charlie Watts datang meski drummer ini bukanlah drummer pertama band ini. Semua personil boleh datang kecuali Keith Richards.

68 Tahun Mick Jagger : Last Man Standing

Mick Jagger -"lips" 1972 tour at Win...

Image via Wikipedia

Tak salah jika Mick Jagger disebut sisa-sisa laskar Generasi Bunga yang masih tetap bertahan dalam industri musik dunia. Ditengah konsistensinya bersama The Rolling Stones, Sir Michael Phillip Jagger yang hari ini, Selasa, 26 Juli 2011 genap berusia 68 tahun, seolah tiada henti berkutat di belantara musik.

Saat ini lelaki kelahiran Dartford, Kent, Inggris ini tengah disibukkan dengan proyek kolaborasi unik bertajuk Super Heavy bersama Dave E. Stewart, punggawa Eurythmics, Joss Stone, AR Rahman dan Damian Marley, putera Bob Marley.

Mick Jagger tetap bergumul dengan musik. Tak henti, tak pernah puas. Seperti yang disyaratkan dalam lagu The Rolling Stones yang fenomenal “I Can’t Get No (Satisfaction)”:

I can’t get no satisfaction,
I can’t get no girly action.
‘Cause I try and I try and I try and I try.
I can’t get no, I can’t get no.

When I’m ridin’ round the world
and I’m doin’ this and I’m signing that
and I’m tryin’ to make some girl
who tells me baby better come back later next week
’cause you see I’m on losing streak.

Sebuah corong hedonis materialistik yang masih tetap bergaung hingga kini, termasuk didalamnya kredo sex, drugs and rock n’ roll yang seolah sebuah apokaliptika bagi generasi muda dari zaman ke zaman, sejak The Rolling Stones berkecambah pada paruh era 60-an.

Di era yang kerap pula bersinggasana sebuah gerakan yang dinamakan British Invasion, Mick Jagger seolah memposisikan diri sebagai sosok bad boy yang tak mau diatur oleh tata karma yang normatif. Dia selalu menyempal, dalam bentuk pilihan musik termasuk lirik-lirik lagunya yang provokatif. Kekagumannya pada musik blues sesungguhnya merupakan refleksi pemberontakan atas sesuatu yang mapan.

Dalam sejarah, blues adalah pemberontakan kaum kulit hitam yang terjajah dalam perbudakan. Mick Jagger mencuri saripati blues itu dalam adonan musiknya yang kemudian disusupi roh rock yang riuh rendah serta melabrak kaidah-kaidah yang penuh kepura-puraan dan rekayasa.

Di akhir era 60-an, Mick Jagger bahkan menyebut dirinya seorang anrkis sejati. Jagger mengambil bagian dalam demonstrasi anti Perang Vietnam di depan kedutaan Amerika Serikat di London, Inggris pada tahun 1968.

Disinilah Jagger lalu tergerak untuk menuliskan geraman jiwanya lewat lagu “Street Fighting Man” yang beraura gugat itu.

Di sekitar tahun 1973, saat diwawancara sebuah majalah musik, Mick Jagger pernah mencanangkan akan pensiun pada usia 40 tahun. Saat itu usianya baru saja memasuki kepala tiga. Jagger berdalih bahwa rock & roll tak lagi pantas di usia 40. Rock & roll, kata Jagger, adalah milik anak muda. Tapi ternyata apa yang telah diucapkannya ternyata justru dilanggarnya.

Dan satu dasawarsa ke depan, di tahun 1983 saat usianya bertambah menjadi 40 tahun, Jagger masih tetap berjingkrak-jingkrak dengan energi yang tiada terkira: “Start Me Up.” Dalam konser The Rolling Stones yang berskala arena stadium Mick Jagger masih tetap bervitalitas mengelilingi panggung yang maha luas, sembari berteriak:

If you start me up
If you start me up I’ll never stop
If you start me up
If you start me up I’ll never stop
I’ve been running hot

Beruntung saya masih bisa menyaksikan ulah panggung Mick Jagger yang seksi dan sensasional di saat usianya bertambah menjadi 45 tahun, di Stadion Senayan Jakarta pada tanggal 30 Oktober 1988. Mick Jagger saat itu tidak datang bersama The Rolling Stones, melainkan melakukan tur konser solo yang antara lain di dukung sederet pemusik virtuoso seperti Joe Satriani (gitar) hingga Simon Philips (drums).

Tuduhan bahwa Mick Jagger adalah titisan iblis terkadang membuat saya terhenyak. Karena di saat Jagger menggelar konser di Stadion Senayan Jakarta, aksi brutal berupa pembakaran mobil berlangsung di luar stadion bagai ritual sekte pemuja setan.

Saat itu saya jadi teringat peristiwa mengerikan yang terjadi saat the Rolling Stones menggelar konser gratis di Free Way Altamont pada tahun 1969 dengan jatuhnya korban seorang penonton berkulit hitam yang ditikam gang motor Hell Angels yang kerap menjadi malaikat pendamping tiap konser Rolling Stones, tepat di depan panggung The Rolling Stones sedang berpentas.

Pada akhirnya The Rolling Stones konotatif dengan kerusuhan dan chaos tanpa alasan yang jelas .

Begitulah, Mick Jagger seperti halnya rekan sejawatnya Sir Paul McCartney maupun Bob Dylan, adalah sosok rock yang menolak tua. Mereka seperti para highlander yang terus bergelayutan immortal dari satu panggung ke panggung lainnya dalam lintasan jaman.

Mick Jagger, juga Keith Richard adalah fenomena rock and roll yang tak terbantahkan. Ketika sahabat sejawat seperti Brian Jones, Jimi Hendrix, Janis Joplin atau Jim Morrison telah terbang ke nirwana di saat usia 27 tahun,J agger dan Richard masih berlenggang rock & roll di berbagai pentas musik dunia.

Ah, jangan-jangan malaikat maut sering melupakan tugasnya karena senantiasa menonton konser konser spektakuler The Rolling Stones. Bah!

Tapi yang jelas Mick Jagger adalah legenda abadi rock & roll tiada dua. Mick Jagger masih tetap penuh vitalitas di atas pentas.

Happy Birthday, Mick !It’s Only Rock and Roll, but I like it!

Pencipta Lagu The Rolling Stones hingga Janis Joplin Meninggal Dunia

Mick Jagger (right) and Ronnie Wood (left) of ...

Image via Wikipedia

Jerry Ragovoy, seorang pencipta lagu yang lagu-lagunya antara lain dipopulerkan oleh The Rolling Stones, Janis Joplin dan sebagainya meninggal dunia di usia 80 tahun.

Ragovoy meningal pada hari Minggu (20/7) lalu di Rumah Sakit Lenox Hill, New York, AS. Jim Steinblatt, mewakili ASCAP yang mengelola hak para pencipta lagu menyatakan bahwa Ragivoy meninggal karena komplikasi yang dialaminya setelah terkena stroke.

Salah satu lagu populer yang diciptakan olehnya berjudul “Time is On My Side”
dinyanyikan oleh The Rolling Stones, “Piece of My Heart” yang dipopulerkan oleh Janis Joplin serta “Pata-Pata” yang dibawakan oleh Miriam Makeba.

Sebagian besar lagu yang ditulis olehnya memakai nama samaran, Norman Meade, dan karyanya dimainkan oleh legenda musik seperti Elvis Presley, B.B King dan Aretha Franklin.

Ia juga sempet menjadi produser untuk artis-artis seperti Diana Ross dan Dionne Warwick.

Film Dokumenter George Harrison Siap Tayang Oktober Mendatang

I took this years ago at Wembley, George is si...

Image via Wikipedia

Sebuah dokumenter baru mengenai hidup George Harrison sebagai gitaris legendaris yang bermain untuk sebuah band bernama The Beatles akan ditayangkan untuk pertama kalinya di stasiun televisi kabel Amerika Serikat, HBO, mulai Oktober mendatang.

Penayangan tersebut akan dilakukan dalam dua bagian, bagian pertama akan dilakukan pada 5 Oktober dan bagian kedua akan dilakukan pada 6 Oktober.

Dokumenter berjudul George Harrison: Living in the Material World tersebut akan menampilkan video, wawancara, dan cuplikan-cuplikan gambar yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Wawancara yang ditampilkan pada dokumenter tersebut akan mencakup wawancara dengan mantan rekan band Harrison di The Beatles, Paul McCartney dan Ringo Starr, Yoko Ono, Phil Spector, George Martin, dan teman dekatnya, Eric Clapton.

Dokumenter ini diproduseri oleh Martin Scorsese, yang memang sering memproduseri dan bahkan menyutradarai, dokumenter-dokumenter bertema musik, bersama janda Harrison, Olivia.

Sebelumnya Scorsese pernah menyutradarai film konser The Band, The Last Waltz, dokumenter mengenai Bob Dylan, No Direction Home, dan film konser The Rolling Stones, Shine a Light.

Sebuah buku yang menemani dokumenter tersebut akan dilepas ke pasaran pada September mendatang dan akan menampilkan foto, surat, buku harian, dan benda-benda lain dari arsip pribadi Harrison.

Paul McCartney Berkata Rolling Stones Iri Terhadap The Beatles

Paul McCartney, a British singer-songwriter an...

Image via Wikipedia

Pemain bass sekaligus vokalis legendaris asal The Beatles, Paul McCartney, mengatakan bahwa gitaris The Rolling Stones, Keith Richards, sempat mengaku kepadanya bahwa bandnya iri terhadap kehebatan The Beatles dalam bernyanyi.

Dalam sebuah wawancara dengan Radio Times, McCartney berkata, “Saya berbicara dengan Keith Richards beberapa tahun lalu dan dia berkata, ‘Kalian sungguh beruntung, kalian memiliki empat penyanyi utama,’ kami di The Rolling Stones hanya memiliki satu saja.”

McCartney juga mengatakan bahwa Mick Jagger, vokalis The Rolling Stones, sempat menyebut The Beatles sebagai monster berkepala empat.

“Kami adalah sebuah kesatuan. Mick sempat menyebut kami dengan monster berkepala empat. Kami tampil di berbagai tempat dengan pakaian yang sama,” jelas McCartney.

Legenda asal Liverpool, Inggris ini menambahkan mereka beruntung karena dulu bertemu karena sama-sama tidak mengikuti pelayanan negara ala wajib militer yang seharusnya dilakukan selama beberapa tahun.

“Salah satu hal paling luar biasa dari The Beatles adalah bagaimana kami semua tidak mengikuti pelayanan negara tersebut. Kami bisa saja menjadi tentara dan The Beatles tidak akan pernah terbentuk,” tukas McCartney.

Gitaris Rolling Stones Mengalahkan Frontmant Pulp

The Rolling Stones live at BC Place in Vancouv...

Image via Wikipedia

Gitaris The Rolling Stones, Ronnie Wood, mengalahkan frontman Pulp, Jarvis Cocker, untuk penghargaan Music Radio Personality of the Year pada acara penganugerahan paling prestisius dalam industri radio Inggris Raya, Sony Radio Academy Awards, yang baru diadakan Senin (9/5) malam lalu, seperti dikutip dari NME.

Ronnie Wood berlaku sebagai presenter untuk sebuah program bernama The Ronnie Wood Show pada stasiun radio internet, Absolute Radio, sementara Jarvis Cocker memandu Jarvis Cocker’s Sunday Service pada BBC 6Music.

“Ronnie telah menjalani kehidupan ribuan orang dan Anda akan merasa seperti anak kecil yang duduk di kakinya saat ia membuka buku cerita soal dirinya dan menceritakan petualangan-petualangannya yang mengagumkan. Penggunaan gitar dan harmonika untuk memperkenalkan berbagai musik dan cerita membuat acara yang ia pandu unik dan menerima berbagai macam penghargaan,” ujar seorang juri.

The Ronnie Wood Show sendiri merupakan sebuah program di mana Wood memainkan lagu-lagu yang ia pilih dan suka secara pribadi, dengan ditemani cerita dan kenangan unik yang ia alami sendiri. Ia juga menggunakan gitar untuk mengilustrasikan elemen dari lagu-lagu yang dimainkan dan juga untuk menemaninya siaran.

Acara penganugerahan ini pertama kali digelar pada tahun 1983 dan dilaksanakan di Grosvenour House Hotel, London, Inggris.

Wood juga dinominasikan untuk Rising Star Award namun sayangnya kalah dari pesepakbola Robbie Savage, yang tampil pada BBC Radio 5 Live.

Mick Jagger

Mei 1, 2011 2 komentar
Mick Jagger -"lips" 1972 tour at Win...

Image via Wikipedia

Sir Michael Phillip ‘Mick’ Jagger atau lebih dikenal dengan nama Mick Jagger, lahir 26 Juli 1943 di Dartford, Kent, Inggris. Ia dikenal sebagai penyanyi rock, aktor, penulis lagu, produser film dan pengusaha. Dia juga terkenal sebagai pentolan grup rock legendaris asal Inggris The Rolling Stones.

Kebesaran Jagger dapat dikatakan dari nol, karena keteguhan dan ketekunan lagu-lagunya hit dan melegenda. Ia mengaku banyak belajar dari Tina Turner dan musisi besar lainnya. Hal ini pantas jika single debutnya diberi judul Memo from Turner (November 1970).

Sementara dalam karir solonya Jagger berhasil merilis She’s the Boss (25 February 1985), Primitive Cool (14 September 1987), Wandering Spirit (8 February 1993) dan Goddess in the Doorway (19 November 2001). Sedangkan kariernya dalam film dibuktikan dengan membintangi puluhan film. Di antaranya PERFORMANCE (1968), NED KELLY (1970), WINGS OF ASH (1978), RUNNING OUT OF LUCK (1987), FREEJACK (1992), BENT (1997), THE MAN FROM ELYSIAN FIELDS (2001) dan MAYOR OF THE SUNSET STRIP (2003).