Arsip

Posts Tagged ‘Judas Priest’

Gubernur DKI Jakarta Berjingkrak di Konser Guns ‘N Roses Nanti Malam

Desember 15, 2012 Tinggalkan komentar

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) penggemar musik rock dan metal seperti Guns ‘N Roses. Jokowi pun tidak akan melewatkan menonton konser grup dengan vokalis Axl Rose itu nanti malam.

“Ya nonton,” ujar ajudan Jokowi, David, Sabtu (15/12/2012).

Jokowi akan menyaksikan konser Guns ‘N Roses malam ini di Lapangan D, Senayan, Jakarta. Rencananya Guns ‘N Roses akan tampil selama lebih kurang 3 jam.

Sebelumnya, Jokowi sudah mewanti-wanti wartawan untuk tidak mengintitnya berjingkrak menikmati sajian musik dari salah satu kelompok rock idolanya tersebut.

“Saya ingin nonton, tapi jangan diikutin ya!” ujar Jokowi sambil tertawa, Minggu (9/12/2012).

“Mosok nonton musik saja ketemu kalian lagi,” sambungnya.

Jokowi memang menggemari musik rock. Dirinya bahkan menyempatkan ke Singapura untuk menyaksikan aksi Judas Priest dan Lamb of God di sana beberapa waktu lalu.

“Rock itu ada Megadeth, Black Sabbath dan Metalicca,” imbuhnya menyebut kelompok rock lain yang dia gemari.

Judas Priest Akan Rilis DVD Live Baru

Members of the 2010 award-winning band, Judas ...

Members of the 2010 award-winning band, Judas Priest (Photo credit: Wikipedia)

“Kami semua telah menarik kesimpulan untuk berhenti setelah kami membangun sebuah set panggung baru, kami mendapat semua efek yang membuat orang-orang mencintai kami. Laser, api, bom, asap, kostum baru, sampai motor baru. Itu semua hanya untuk metal extravaganza.” adalah ungkapan dari Rob Halford sang frontman Judas Priest tentang ‘Epitapth World Tour’ yang mereka gelar semenjak tahun 2011 lalu. ‘Epitaph World Tour‘ merupakan tur dunia terakhir dari Judas Priest. Mereka berencana untuk istirahat sejenak dan nampaknya tidak akan menggelar tur dunia lagi.

Oleh karena itu, salah satu band heavy metal legendaris ini akan merilis Dvd live mereka pada 26 Mei kemarin yang bertempat di The Hammersmith Apollo, London, Inggris. Dvd live ini secara resmi akan dirilis pada tahun 2013 mendatang.

Walaupun resmi menyatakan tidak akan menggelar tur dunia lagi, band yang telah berkiprah di dunia metal selama empat puluh tahun ini menyatakan bahwa mereka akan tetap merilis album baru. Setelah keluarnya K.K Downing dan digantikan oleh Richie Faulkner, Judas Priest tetap ingin memuaskan para penggemarnya. Glenn Tipton pun menyatakan pendapatnya, “Kami tidak berencana untuk pensiun. Kami hanya menyatakan ini sebagai tur dunia terakhir dan tidak akan menggelar perjalan ke berbagai belahan negara lagi, ini adalah kali terakhir orang-orang akan melihat pertunjukan live kami. Namun kami tidak akan berhenti. Sekarang saatnya berkonsentrasi untuk album baru, mulai menulis baru bersama Richie Faulkner.” tegas Glenn Tipton.

Dan ini adalah setlist Judas Priest di London kemarin yang akan mereka abadikan kedalam Dvd live di 2013 mendatang :

– Rapid Fire
Metal Gods
– Heading Out To The Highway
– Judas Rising
– Starbreaker
– Victim Of Changes
– Never Satisfied
– Diamonds & Rust (Joan Baez cover)
– Prophecy
– Night Crawler
– Turbo Lover
– Beyond The Realms Of Death
– The Sentinel
– Blood Red Skies
– The Green Manalishi (Fleetwood Mac cover)
– Breaking The Law
– Painkiller

Encore:

– The Hellion

Encore 2:

– Hell Bent For Leather
You’ve Got Another Thing Comin’

Encore 3:

Living After Midnight

Tak Ada Kata Perpisahan dalam Konser Judas Priest

Februari 21, 2012 Tinggalkan komentar
Members of the 2010 award-winning band, Judas ...

Image via Wikipedia

Perpisahan tak selamanya harus ditanggapi dengan kesedihan dan air mata. Itu pula yang terjadi dalam konser band legendaris Judas Priest. Mereka malah tak mengucap kata selama tinggal sedikit pun.

Epitaph World Tour‘ adalah konser tur terakhir mereka sebelum memutuskan untuk bubar. Karenanya band asal Birmingham itu total menghibur pecintanya dengan penuh suka cita.

Setelah band Lamb of God membuka konser yang dipromotori Lamc Production, giliran sang band pamungkas tampil. Panggung pun ditutup kain hitam dengan logo ‘Epitaph’. Para kru terlihat sibuk menyiapkan alat tempur Judas Priest.

Tepat pukul 20.54 waktu Singapura, mereka pun memutar lagu intro. Layar digeser dan para punggawa Judas Priest langsung memainkan lagu-lagu mautnya.

Backdrop panggung disusun dengan rantai-rantai dan sebuah giant screen yang menampilkan video-video spesial dari mereka. Tiap memainkan sebuah lagu, sampul album dari lagu tersebut dipajang di sana.

Jangan lihat usia mereka, Judas Priest sendiri kini sudah berusia 43 tahun. Tapi aksi mereka perlu diacungi jempol. Judas Priest berlaga bak band kemarin sore yang total menunjukkan kebolehan mereka untuk mencuri hati penonton. Tapi tentu saja dengan kecanggihan musikalitas yang jauh lebih tinggi.

Sekitaran 4.500 penonton terpana dengan aksi mereka. Para personelnya yaitu Rob Halford (vokal), Glenn Tipton (gitar), Richie Faulkner (gitar), Ian Hill (bass) dan Scott Travis (drum) tampak berpakaian necis. Jaket dan celana kulit juga sepatu new rock. Sungguh rocker klasik sejati.

Beberapa lagu yang tak lewat mereka bawakan yaitu ‘In the Highway’, ‘Judas Priest’ juga ‘Never Satisfied’ mengisi songlist mereka. Terutama ketika Judas Priest melantunkan lagu ‘Paintkiller’ serta ‘Bloody Red Sky’ semua penonton menganggukkan kepala. Salam metal di udara pun mereka lemparkan setiap saat.

“Band kami berawal dari classic heavy metal. Kami memang mencoba beberapa inovasi dalam musik kami, tapi kami tetap band classic heavy metal,” ujar Rob yang langsung membawakan salah satu single lawas mereka.

Para personel Judas Priest juga sempat melakukan aksi solonya. Penonton lagi-lagi terpesona dibuatnya. Menjelang encore Rob juga berujar kalau ini adalah tur terakhir Judas Priest, tapi ia tak mengucapkan perpisahan.

Mereka seperti ingin membuat momen perpisahan tetap ceria. Akhirnya pukul 23.30 waktu Singapura, konser ditutup lagu ‘Living After Midnight’. Penonton seolah tak mau beranjak dari Fort Canning Park, Singapura. Goodbye Judas Priest!

Tiket Konser Judas Priest di Singapura Mulai Dijual

November 28, 2011 Tinggalkan komentar

Band power metal Judas Priest akan mengakhiri tur perpisahan mereka di Singapura pada 20 Februari 2012. Tiket konser mereka pun sudah mulai dijual.

Mulai hari ini, Senin (28/11/2011) pukul 10.00 WIB agen penjual tiket Sistic membuka penjualan tiket konser yang dibawa promotor Lamc Productions tersebut. Agen Sistic di Jakarta berada di Smailing Tours, Senayan City, Jakarta Selatan.

“Here we go! Tickets to Southeast Asia’s heavy metal event of the year JUDAS PRIEST + @Lambofgodband on sale NOW!” tulis akun Twitter @LamcProductions.

Tiket early bird dijual dengan harga SGD$ 125 atau sekitar Rp 875 ribu. Setelah early bird berlalu, tiket akan dijual dengan harga SGD$ 140 atau sekitar Rp 980 ribu. Sementara di hari H, tiket menjadi SGD$ 150 atau sekitar Rp 1,05 juta.

Beberapa paket pun ditawarkan. Seperti, paket ruang VIP di arena konser Fort Canning Park dengan harga Rp 1,8 juta. Paket meet & greet Lamb of God sebagai pembuka konser Judas Priest Rp 2,8 juta.

Judas Priest dan Lamb of God Siap Gempur Singapura

November 21, 2011 Tinggalkan komentar
Rob Halford. Cropped version. Photo taken by A...

Image via Wikipedia

20 Februari 2012 mendatang para penonton yang tersebar di hadapan panggung Fort Canning Park akan menjadi saksi penampilan legenda heavy metal, Judas Priest, di Singapura untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Konser tersebut juga menandakan satu-satunya penampilan Judas Priest di Asia Tenggara sepanjang tur keliling dunia bertajuk Epitaph Farewell World Tour yang akan berakhir pada 2012 tersebut.

Seperti namanya, Epitaph Farewell World Tour dijalankan dalam rangka rencana Judas Priest untuk mundur dari area tur dunia. Pada sebuah wawancara yang dilakukan Januari silam, vokalis Rob Halford menjelaskan: “Kini kami sedang menulis materi baru, tetapi kami berencana menjadikan (tur) ini sebagai tur besar terakhir kami.”

Judas Priest tidak tampil sendirian di Singapura, karena raksasa metal modern AS, Lamb of God, telah dipastikan menjadi pembuka dengan status special guest. Penampilan Lamb of God di Singapura nanti akan menjadi penampilan kedua mereka di Negara Singa tersebut. Mereka akan merilis album terbaru mereka, Resolution, pada Januari 2012.

Drummer Lamb of God, Chris Adler, seperti tercantum pada rilis pers yang diterima Rolling Stone mengatakan: “Kami dari Lamb of God sangat terhormat untuk dapat kembali ke Singapura pada 2012. Penampilan kami di sana pada 2010 merupakan highlight dari tur keliling dunia kami ketika itu dan kami tidak sabar untuk membagi materi baru dan energi ke penggemar kami.”

Tiket penampilan double bill Judas Priest dan Lamb of God ini dapat dibeli mulai 28 November mendatang dengan harga early bird 125 dollar Singapura dan jumlah terbatas di gerai resmi Sistic atau secara online di http://www.sistic.com.sg. Tiket paket VIP dan meet and greet juga tersedia dengan harga 250 dollar Singapura.

Konser Perpisahan Judas Priest Berakhir di Singapura

November 16, 2011 Tinggalkan komentar
Members of the 2010 award-winning band, Judas ...

Image via Wikipedia

Band power metal Judas Priest mengakhiri karier mereka lewat ‘Epitaph World Tour’. Konser mereka akan berakhir di Singapura pada 20 Februari mendatang.

Negara Asia yang dikunjungi band gaek itu hanya Jepang dan Singapura. Promotor Lamc Productions membawa Judas Priest untuk menggelar konsernya di Fort Canning Park, Singapura.

“If you didn’t hear the major news this morning, Judas Priest and @Lambofgodband team up in a colossal metal double bill on Feb 20, 2012!” tulis akun Twitter @lamcproductions.

Band Lamb of God akan menjadi pembuka dari konser tersebut. Sebenarnya Lamc Productions telah mengumumkan rencana konser Lamb of God sejak beberapa waktu lalu. Namun detailnya baru terungkap sekarang. Untuk harga tiket akan segera diumumkan promotor.

Judas Priest yang digawangi Ian Hill, Rob Halford, Glenn Tipton, Scott Travis dan Richie Faulkner itu berdiri pada 1969. Sepanjang kariernya, band yang mendapat julukan Metal Gods itu telah merilis 16 album.

‘Epitaph World Tour’ telah dimulai sejak 7 Juni lalu di Netherland. Setelah keliling Eropa, tur berlanjut ke Amerika Latin menuju Amerika Utara lalu Asia. Dalam konsernya, Judas Priest juga memainkan lagu-lagu klasik mereka seperti ‘Metal Gods’, ‘Turbo Lover’ juga ‘Breaking the Law’.

Eks Manajer Tuntut Vokalis Judas Priest Ganti Rugi 50 Juta Dolar AS

November 4, 2011 Tinggalkan komentar
Rob Halford from Judas Priest in 1984

Image via Wikipedia

Mantan manajer vokalis Judas Priest, Rob Halford, John Baxter telah melayangkan tuntutan hukum kepada Halford dan anggota Judas Priest lainnya, serta tim manajemen band atas tuduhan pelanggaran kontrak. Atas adanya tindak kecurangan kliennya itu, Baxter meminta ganti rugi sebesar 50 juta dolar AS.

Baxter, yang menjadi personal manager Halford sejak 1982 dan telah dipecat pada Agustus lalu, menyatakan Halford berutang padanya sejumlah jutaan dolar atas pelanggaran kontrak. Pelanggaran ini termasuk di dalamnya adalah kelalaian pembayaran komisi, gaji, serta pembayaran kontrak yang disepakati pada 1992 lalu.

Baxter juga mengatakan bahwa vokalis Judas Priest itu seringkali melalaikan persoalan ini dengan mengatakan dirinya tidak dapat memenuhi kewajiban finansial manajernya. Halford berjanji akan membayar Baxter saat dia sudah mampu.

Melalui surat resmi dari pengadilan Inggris, Baxter akhirnya dipecat oleh sang klien pada 9 Agustus lalu. Dalam surat tersebut tertulis: “Berdasarkan fakta yang terjadi dalam minggu-minggu terakhir menunjukkan bahwa hubungan antara Anda dengan pihak kami telah menemukan jalannya dan Anda tidak bersikap sebagaimana yang diharapkan klien kami.”

Surat tersebut juga mengklaim bahwa Baxter telah membatalkan perjanjian sponsor dengan visa AS sehingga Halford tidak bisa memasuki negara itu. Pria asal Arizona ini juga dinyatakan telah menulis komentar buruk di situs resmi milik Halford. Dalam komentar tersebut tersebut Baxter menyatakan ketidaksanggupannya mentolerir ketegangan yang disebabkan kliennya tidak mampu memelihara hubungan profesional dengan anggota Judas Priest yang tersisa.

Barry K. Rothman, pengacara Baxter, mengatakan kepada Rolling Stone bahwa pemecatan kliennya sebagai manajer dianggap sepihak dan ada maksud tersembunyi di antara personil Judas Priest berkenaan dengan masalah ini. Hal ini terlihat pada pengumuman farewell tour Judas Priest akhir Desember tahun lalu.

“Pemecatan itu tidak berdasar sama sekali. Mereka punya agenda terselubung. Baxter telah bekerja (dengan Halford) selama beberapa dekade. Judas Priest akan selesai dan para anggotanya menginginkan Halford melanjutkan solo karier. Dan untuk melanjutkan hubungan dengannya tidak mungkin ada Baxter di antara mereka,” tutur pengacara Baxter .

Sedangkan di lain pihak, Andrew Thompson, pengacara Inggris yang mengirimi Baxter surat pemecatan, mengatakan kepada Rolling Stone melalui surat elektronik bahwa dirinya tidak pernah mengintervensi, baik sengaja atau tidak, hubungan Halford dengan Baxter.

Dalam gugatannya, Baxter sendiri menyatakan bahwa Thompson dan terdakwa lainnya, dimana di dalamnya termasuk manajer Judas Priest, Bill Curbishbley dan bassist Ian Hill, secara sengaja mencoba mengintervensi hubungan kontrak Baxter dengan Halford. Hal ini dikarenakan mereka ingin menjadi pihak yang mengatur Halford, khususnya dalam hubungan Halford dengan band, partisipasinya dengan farewell tour Judas Priest, dan tentunya karier Halford setelah Judas Priest.

Perpecahan yang terjadi di dalam Judas Priest sendiri sudah menjadi isu publik sejak April lalu. Ini ditandai dengan keluarnya gitaris K.K. Downing setelah empat puluh tahun lamanya tergabung dalam band.

“Memang telah terjadi perpecahan dalam hubungan kerjasama antara saya, band, dan manajemen band dalam beberapa waktu ini. Oleh sebab itu, saya sudah memutuskan untuk mundur daripada mengikuti tur dengan keadaan perasaan yang tidak enak,” aku Baxter dalam sebuah pernyataan publik.

Agustus lalu, Judas Priest menulis sebuah pernyataan di situs resmi mereka. Isinya sebagai berikut:

“Telah ada postingan propaganda dan omong kosong di internet akhir-akhir ini, termasuk di situs resmi Rob, yang menyinggung tentang band ini dan manajemennya. Kami tidak ingin terpancing oleh argumen publik, ini hanya terjadi di antara kami dan akan segera selesai secara hukum. Band kami selalu membuat keputusan bulat dan dilakukan bersama manajemen yang telah bersama selama lebih dari 25 tahun. Semua tahu dan menghormati hal-hal itu dalam bisnis musik. Dan kami memiliki nasib akhir kami dan kami percaya pada bagaimana pihak-pihak tadi selalu menyertai kami.”

Vokalis Judas Priest Menentang Hari Kebanggaan Heteroseksual di Brazil

Agustus 5, 2011 Tinggalkan komentar
Rob Halford from Judas Priest in 1984

Image via Wikipedia

Rob Halford, vokalis band heavy metal legendaris Judas Priest, mengecam sebuah rancangan undang-undang-undang yang menyerukan “Hari Kebanggaan Heterokseksual,” yang akan dirayakan setiap Minggu ketiga bulan Desember di Sao Pauolo, Brazil. Rancangan undang-undang tersebut saat ini masih dipelajari oleh walikota Sao Paulo, Gilberto Kassab, sebelum bias ditandatangani untuk kemudian menjadi hukum yang sah.

Seperti dilansir Blabbermouth, Halford terkejut saat mendengar berita tersebut. “’Hari Kebanggaan Heteroseksual’? Seperti ‘Hari Kebanggaan Gay’?” tanya Halford yang seperti diketahui telah mengumumkan dirinya seorang homoseksual kepada publik lewat MTV pada 1998.

Washington Post melansir, para pemimpin evangelis di Sao Paulo mendorong terselenggaranya “Hari Kebanggaan Heterokseksual” setelah merasa tidak mampu membersihkan parade “Hari Kebanggaan Gay” di kota tersebut. Penulis undang-undang itu, Carlos Apolinario, mengatakan “Hari Kebanggaan Heteroseksual” bukanlah ide anti-gay, melainkan protes terhadap hak-hak istimewa yang diperoleh komunitas gay.

Sebagai contoh, Apolinario menyebutkan, adalah manakala March for Jesus yang diorganisir oleh grup-grup evangelis tidak diperbolehkan melalui Paulista Avenue, yaitu salah satu jalan utama di Sao Paulo yang telah menjadi jalur bagi parade gay setiap tahun.

“Saya menghormati kaum gay dan saya menentang segala bentuk agresi terhadap mereka,” kata Apolinario. “Saya tidak punya masalah hidup berdampingan dengan kaum gay asalkan perilaku mereka normal.”

The Brazilian Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender Association mengritik rancangan undang-undang tersebut dan mengatakan hal itu bisa memprovokasi kekerasan homophobia. “Berapa banyak LGBT yang akan diserang karena pesan bahwa heteroseksualitas menjadikan seseorang sebagai orang yang bermoral dan penduduk yang baik,” tulis asosiasi itu dalam pernyataannya.

Rob Halford mengatakan, parade semacam itu hanya dibutuhkan oleh kaum gay yang telah tertindas selama bertahun-tahun. “Kami butuh untuk mempunyai suara,” komentar Halford lagi dan menambahkan, “Setelah kita memiliki hak yang sama seperti heteroseksual, kita tidak butuh lagi parade gay. Tapi itu akan menjadi pesta, itu saja. Tidak ada bedanya dengan pergi ke konser metal di mana semua orang berkumpul dan merayakan.”

Kemudian Halford menambahkan, menciptakan “Hari Kebanggaan Heteroseksual” adalah sebuah ide yang “kekanak-kanakan.”

Judas Priest-Diamonds and Rust

Judas Priest-Diamonds and Rust

Judas Priest Ralat Tur Perpisahan Mereka

K. K. Downing of Judas Priest.

Image via Wikipedia

Akhir 2010 lalu band heavy metal legendaris Judas Priest mengumumkan bahwa mereka akan melakukan tur perpisahan bertajuk Epitaph World Tour. Namun begitu, mereka juga telah menegaskan band yang telah terbentuk sejak 1969 itu akan tetap menulis dan merekam lagu.

Tampaknya tidak sedikit orang yang bingung dengan pernyataan mereka saat itu. Walhasil, karena banyaknya yang mengira bahwa setelah menyelesaikan tur tersebut—yang diperkirakan pada tahun 2012—Judas Priest akan bubar, sebuah klarifikasi dibuat pada Selasa [14/6] di situs resmi mereka, JudasPriest.com.

“Kami ingin mengklarifikasi sebuah situasi yang kelihatannya membingungkan beberapa orang di luar sana,” demikian tulisan tersebut dibuka, sebelum dilanjutkan ke paragraf berikutnya. “Ketika kami mengeluarkan rilis pers untuk mengumumkan tur perpisahan, kami menyatakan bahwa itu adalah tur besar dunia yang terakhir bagi Judas Priest—tidak ada yang berubah—kami tidak mengatakan itu adalah akhir dari band ini atau kami akan pensiun atau bubar.”

Seperti diketahui, gitaris dan juga salah seorang pendiri Judas Priest, KK Downing, telah mengundurkan diri dari band pada April lalu. Richie Faulkner, gitaris dari sebuah band yang mengiringi anak perempuan bassist Iron Maiden, Steve Harris, akan menggantikan Downing dalam konser perpisahan mereka.

Akan tetapi hal itu pun tidak menyurutkan semangat Judas Priest untuk tetap menghasilkan album baru. Seperti yang tertulis juga pada surat klarifikasi mereka, “Kami mempunyai rencana untuk sebuah album baru (yang mana itu juga sudah kami umumkan di rilis pers sebelumnya) ditambah dengan kemungkinan rilisan-rilisan di masa mendatang. Dan kami tetap mempertimbangkan untuk melakukan pertunjukan live—jika itu merupakan sesuatu yang istimewa untuk alasan yang bagus. Tapi tidak akan ada lagi tur dunia.”